Beroyat
becerite, berusek, benesan
Senin, 26 Mei 2025
Apam Cuket
Minggu, 29 Januari 2023
RUMAH BERSEJARAH
RUMAH PENINGGALAN ZAMAN PENJAJAHAN KOLONIAL
DI MARGA SIRAH PULAU PADANG
Beberapa rumah ini terletak bersebelah dan merupakan satu keluarga dari Pangeran H Tagut. Rumah-Rumah yang berada di sini seperti, Rumah Pangeran H.Tagut, Rumah Depati Amir Hamzah, Rumah Depati Suud dan Rumah Pembarap Syakban a. Rumah Pangeran H Tagut dan Depati Amir Hamzah (dibangun sekitar abad ke-1800 Masehi)
1. Rumah Pangeran H.Tagut Bin Depati Abdullah Bin Pangeran Djugal (Mansyur)
2. Rumah Pembarap Said Bin Depati Suud Bin Depati Jenab
3. Rumah Pembarap Sya'ban (Cata)
5. Rumah Mernin Bin Qonar
6. Rumah Penglipur Hati
PENGERAN SIRAH PULAU PADANG
PANGERAN SIRAH PULAU PADANG
MUHAMMAD BATUN BIN PANGERAN DJUGAL (1865 - Sekitar 1880)
- uang kas Marga telah kosong karena dipergunakan oleh pangeran untuk menutupi kekalahannya dalam berjudi;
- pangeran telah memerintahkan membunuh Pandai emas, dengan bukti adanya tulang berulang yang diperoleh dari dalam sungai;
- Pengakuan dari salah seorang tertuduh membenarkan keterlibatan pangeran sesuai tuduhan.
Senin, 12 September 2022
FOTO JAMAN DULUNE
FOTO-FOTO
SIRAH PULAU PADANG DULUNE
Berfoto ditangge rumah Toke Jahri
Depan Rumah Pangeran Tagut
Depan Rumah Juru Tulis Suud di Terate Laut
Belakang Kantor Marga Terate Batang Kosetan
Depan kantor Marga, Pancang Pasirah
Pangeran Tagut dan Petinggi Belanda
Di Tangga Rumah Mutong Toke jahri
Di Teras Rumah Mutong Toke Jahri
Depan Rumah Toke Jahri
Depan SDN 1 Sirah Pulau Padang
Depan SDN 1 Sirah Pulau Padang
Serambi Toke Jahri Rumah Mutong
Jumat, 08 April 2022
ASAL NAMA ''SERDANG MENANG''
SERDANG MENANG
Kamis, 03 Juni 2021
MARGA SIRAH PULAU PADANG
Pemerintahan Marga adalah suatu kesatuan organis terbentuk berdasarkan wilayah, dan juga garis keturunan, yang kemudian dikukuhkan dengan pemerintahan administratif serta ikatan norma-norma yang tidak hanya berupa adat-istiadat yang tidak tertulis tetapi juga oleh ikatan berupa aturan dalam diktum-diktum yang tertulis secara terperinci pada kitab Undang-Undang Simboer Tjahaya.
Marga secara fungsional memainkan peranan yang sangat penting bagi kehidupan dan sejarah peradaban masyarakat di Sumatera Selatan. Secara tradisional, marga merupakan institusi tertinggi kemasyarakatan setelah lembaga keluarga, kampung dan dusun. Marga dipimpin oleh seorang tokoh yang pada umumnya dikenal dengan sebutan Pasirah. Dengan kualifikasi tertentu, pemimpin marga disebut pula sebagai Depati dan Pangeran.
Seorang kepala marga, untuk dapat disebut sebagai Depati ialah apabila ia telah berhasil dipilih untuk memangku jabatan Kepala Marga paling tidak selama dua kali berturut-turut, sedangkan Pangeran ialah dipilih minimal lima kali berturut-turut.
Menurut Cerita, Nama Sirah Pulau Padang sendiri berarti "Kantor yang mengadap ke Pulau yang Luas" ketika jaman penjajahan Belanda di Ogan Komering Ilir, Sirah Pulau Padang ini Pertama Kali berdiri kantor Konttelir lama-lama menjadi kantor Pasirah. Kantor tersebut letaknya di pinggir sungai komering menghadap ke Muara Padang dan tempat kantor tersebut di tanjungan, berhubung tanjungan tersebut hampir putus dan seakan-akan sebuah pulau.
Semenjak berdirinya sistem pemerintahan Marga di Sirah Pulau Padang, Jabatan Kepala marga atau biasa disebut dengan Pasirah, terus silih berganti dari zaman dahulu. bisa dikatakan hampir satu keturunan keluarga.
Kepala Marga Sirah Pulau Padang :
- Raden Sinungan
- Depati Jemahir (Buyut Maher)
- Pangeran Djugal
- Depati Abdullah
- Depati H. Mandong
- Depati Jenab
- Depati Suud
- Depati Sia
- Pangeran Batun
- Depati Denin
- Pangeran H. Tagut (1889 - 1943)
- Depati Toha (1943 - 1947)
- Depati Amir Hamzah (1947 - 1962)
- Pasirah Hamdan Syukri (1962 - 1969)
- Pasirah Aziz Azwan (1969 - 1978)
- Pasirah M. Rifani Cendra Hasan (1978-1983)
Makam Depati Jemahir (Desa Terate)
Marga Sirah Pulau Padang terdiri dari beberapa dusun yang dikepalai orang seorang Kerio. Adapun dusun-Dusun dahulu yang di bawahi oleh Pemerintahan Marga Sirah Pulau padang:
- Sirah Pulau Padang
- Serdang Menang
- Terate
- Terusan Menang
- Rengas Pitu
- Belanti
- Pantai
- Mangun Jaya
- Ulak Jermun
- Bungin Tinggi
- Penyandingan
- Berkat
- Sukaraja
- Awal Terusan
- Pematang Buluran
- Rawang Besar
- Terusan Laut
- Batu Ampar
- Batu Ampar Baru
- Tanjung Alai
Di era keresidenan Palembang tahun 1879 – 1932 marga di Sumatera Selatan berjumlah 174 Marga,memasuki masa kemerdekaan tahun 1940 Marga berjumlah 175 sampai Indonesia Merdeka, memasuki awal Orde baru tahun 1968 jumlah merga bertambah menjdi 178 pada tahun 1983 sebelum marga dibubarkan marga di sumatera selatan berjumlah 192 marga.
Apam Cuket
Mungkin sebagian masyarakat OKI belum banyak mengenal makanan Khas Daerah Sirah Pulau Padang, makan ini terbuat dari beras yang di haluskan...
-
Pemerintahan Marga adalah suatu kesatuan organis terbentuk berdasarkan wilayah, dan juga garis keturunan, yang kemudian dikukuhkan denga...
-
RUMAH PENINGGALAN ZAMAN PENJAJAHAN KOLONIAL DI MARGA SIRAH PULAU PADANG Beberapa rumah ini terletak bersebelah dan merupakan ...
-
FOTO-FOTO SIRAH PULAU PADANG DULUNE Berfoto ditangge rumah Toke Jahri Depan Rumah Pangeran Tagut Depan Rumah Juru Tulis Suud di Terate Lau...